Rabu, 06 Januari 2010
LATIHAN KECEPATAN (PEMANASAN) 2
ni terusannya yang pertama......saya menyebutnya atletik ability ato lari ABC.....
semoga bermanfaat......
Cemas Bikin Lemas: Menghadapi Kecemasan dengan Lebih Berani!
Sebelum menghadapi sebuah pertandingan, ada yang umum terjadi dalam diri atlet. Kondisi psikologis atlet biasanya menjadi lebih tinggi. Hal ini terpicu oleh situasi dan keadaan yang akan di hadapi. Ditambah dengan embel-embel sebuah pertandingan penting yang menentukan. Dari kondisi tersebut muncul reaksi-reaksi fisiologis dalam tubuh seorang atlet. Keringat mengucur deras, tangan dan kaki basah oleh keringat, nafas terengah-engah, gemetar, kepala pusing, mual hingga muntah-muntah. Itu semua adalah respon fisik atas kondisi mental yang meningkat. Secara umum, atlet tersebut merasa cemas.
Kecemasan adalah peristiwa yang umum dihadapi oleh siapa saja saat akan menghadapi sesuatu yang penting. Termasuk juga para atlet. Munculnya rasa cemas, biasanya di dahului oleh gambaran mental atas peristiwa-peristiwa yang akan dihadapi. Dengan kata lain, ada proses pembayangan yang dilakukan oleh seorang atlet yang mendahului munculnya rasa cemas. Dari gambaran tersebut kemudian menyatu dengan persepsi-persepsi, gambaran-gambaran, harapan-harapan atas diri sendiri.
Secara sederhana kecemasan atau dalam bahasa psikologi biasa disebut dengan anxiety di definisikan sebagai aktivasi dan peningkatan kondisi emosi (Bird, 1986). Peningkatan dan aktivasi ini didahului oleh sebuah kekhawatiran dan kegelisahan atas apa yang akan terjadi. Dalam konteks pertandingan, tentu saja berkaitan dengan lawan dan harapan-harapan baik yang berasal dari diri sendiri maupun orang lain.
Cemas vs Arousal
Ada dua jenis peningkatan dan aktivasi kondisi psikologis ini. Selain anxiety, ada juga yang disebut dengan arousal. Keduanya merupakan hasil dari peningkatan kondisi mental seseorang. Bedanya berada pada tingkatan aktivasi dan jenis emosi yang muncul. Arousal bersifat lebih positif, artinya arousal memberi energi pada seseorang untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Arousal memberi tambahan tenaga yang mendasari sebuah perilaku. Keinginan untuk menang, menjatuhkan lawan dengan segera (dalam olahraga beladiri dan tinju), tampil lebih trengginas dan sebagainya adalah hasil yang muncul dari arousal ini.
Sedangkan cemas adalah kombinasi antara intensitas perilaku dan arah dari emosi yang lebih bersifat negatif (Bird, 1986). Perilaku yang sering muncul seiring dengan munculnya rasa cemas ini adalah ketakutan akan kalah, kekhawatiran atas performa diri dan prestasi lawan dan sebagainya. Dalam bahasa lain, para ahli sering mengganti istilah anxiety menjadi stress. Secara umum, kedua istilah ini digunakan secara bergantian dengan merujuk pada definisi yang sama. Kecemasan adalah hasil keraguan atas kemampuan untuk menangani situasi yang menyebabkan stress (Hardy, 1996 dalam Humara).
Pahlevi (1991), mendefinisikan kecemasan sebagai suatu kecenderungan untuk mempersepsikan situasi sebagai ancaman dan akan mempengaruhi tingkah laku. Handoyo (1980), mendefinisikan kecemasan sebagai suatu keadaan emosional yang dialami olah seseorang, dimana ia merasa tegang tanpa sebab. Hal yang nyata dan keadaan ini memberikan pengaruh yang tidak menyenangkan serta mengakibatkan perubahan-perubahan pada tubuhnya baik secara somatis maupun psikologis.
Teori awal yang menjelaskan tentang anxiety ini adalah Hipotesis U-terbaik. Dalam teori ini anxiety dikatakan memberi pengaruh yang besar terhadap penampilan. Semakin tinggi tingkat kecemasan, maka penampilan akan semakin optimal. Namun, jika berubah menjadi terlalu tinggi, maka penampilan akan semakin turun (seperti huruf U yang dibalik).
Anxiety sendiri dibagi menjadi beberapa jenis. Yang pertama adalah state anxiety atau biasa disebut sebagai A-state. A-state ini adalah kondisi cemas berdasarkan situasi dan peristiwa yang dihadapi. Artinya situasi dan kondisi lingkunganlah yang menyebabkan tinggi rendahnya kecemasan yang dihadapi. Sebagai contoh, seorang atlet akan merasa sangat tegang dalam sebuah perebutan gelar juara dunia. Sebaliknya, tidak begitu tegang saat menjalani pertandingan dalam kejuaraan nasional.
Yang kedua adalah trait anxiety atau biasa disebut dengan A-trait. Trait anxiety adalah level kecemasan yang secara alamiah dibawa oleh seseorang. Dalam A-trait ini tingkat kecemasan akan berbeda-beda dalam setiap individu berdasarkan kondisi kepribadian dasar yang dimilikinya. Sebagai contoh, pemain A akan merasa lebih rileks dalam menghadapi pertandingan di Pekan Olahraga Nasional, tapi untuk atlet lain dia justru merasa sangat tertekan dan sangat cemas meskipun bertanding dalam even yang sama. Hal ini disebabkan oleh persepsi dasar seorang individu dalam memandang sumber kecemasan.
Dan yang ketiga adalah Competitive anxiety. Competitive anxiety ini adalah kecemasan yang berhubungan dengan situasi kompetisi atau sebuah pertandingan. Competitive anxiety ini sendiri dibagi menjadi competitive trait anxiety dan competitive state anxiety.
Anxiety dan Penampilan
Secara sederhana, anxiety memberi pengaruh yang cukup besar terhadap penampilan seorang atlet. Menurut teori hipotesis U-terbalik maka penampilan seorang atlet akan semakin bagus saat tingkat kecemasan mulai meningkat. Namun, saat tingkat kecemasan mulai naik dan terus naik, kecenderungan penampilan akan menurun.
Namun, tingkat kecemasan dan stress antara satu orang dengan orang lain berbeda. Ada beberapa hal yang membedakan tingkat kecemasan atlet. Yang pertama adalah pengalaman. Atlet yang lebih berpengalaman terbukti memiliki level kecemasan yang lebih rendah dibandingkan dengan atlet yang baru saja masih amatir. Yang kedua adalah situasi dan kondisi kompetisi. Kompetisi yang bersifat lebih tinggi tingkatnya cenderung menyebabkan meningkatnya tingkat kecemasan bagi seseorang. Sebagai contoh level kejuaraan dunia ternyata lebih stressful dibanding dengan kejurnas. Selain level kompetisi, fase kompetisi itu sendiri juga memberi pengaruh yang cukup besar. Dalam kompetisi sepakbola yang berformat liga, situasi yang cenderung membuat cemas adalah saat-saat kompetisi mendekati akhir dengan nilai yang tidak terpaut jauh sehingga masih ada kemungkinan mengejar atau dikejar.
Level kecemasan juga dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan diri seorang pemain. Pemain yang secara alamiah mempunyai tingkat kepercayaan diri tinggi memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah dibandingkan dengan atlet yang rasa percaya dirinya rendah.
Jenis olahraga juga memberi sumbangan terhadap tingkat kecemasan. Olahraga yang bersifat individual menciptakan tekanan yang lebih besar dibandingkan dengan cabang olahraga tim (Humara, 1999). Hal ini wajar karena perasaan mempunyai teman akan membuat lebih tenang dan focus tidak terpusat pada dirinya.
Hal terakhir yang mempengaruhi tingkat kecemasan adalah jenis kelamin. Menurut beberapa penelitian, atlet perempuan lebih cenderung mempunyai tingkat kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan atlet laki-laki (Thuot, Kavouras, & Kenefick., 1998 dalam humara).
Metode Penanganan
Pengaruh terbesar kecemasan terhadap performance ada pada gerak motorik seorang atlet. Dengan tingkat kecemasan yang melebihi ambang batas, respon-respon tubuh yang muncul relative merugikan untuk sebuah penampilan. Tubuh yang gemetar membuat gerakan-gerakan menjadi terbatas, belum lagi dengan kekakuan otot yang mengiringi atlet yang cemas. Hasilnya, penampilan tidak akan maksimal. Kesalahan-kesalahan passing, atau gerakan yang tidak terkontrol akan muncul tanpa sadar.
Untuk itu, atlet perlu disiapkan untuk menangani kecemasannya dengan baik. Pelatih merupakan ujung tombak agar atletnya tidak mudah stress dan cemas. Program latihan harus diatur sedemikian rupa sehingga membiasakan para pemain berada dalam tekanan. Tentu saja bukan tekanan dari pelatih, tapi oleh situasi-situasi pertandingan tersebut.
Dalam teori kepelatihan sepakbola modern, pola-pola latihan yang melibatkan tekanan mulai diperkenalkan. Van Lingen (1989) menyatakan bahwa unsur tekanan akan membiasakan para pemain berada dalam situasi pertandingan sesungguhnya. Contoh mudah adalah dengan menghadirkan “lawan” dalam setiap sesi latihan. Latihan passing tidak dianjurkan lagi hanya dengan dua orang yang berhadap-hadapan tanpa kehadiran musuh disana. Begitu pula latihan shooting, driblling dan sebagainya.
Pola latihan yang tepat akan membuat para pemain terbiasa dengan tekanan. Hasilnya akan terlihat pada kompetisi. Pemain tidak lagi canggung untuk menghadapi musuh, karena memang sudah relative terbiasa.
Selain itu, kompetisi berjasa untuk mengasah keterampilan emosional pemain. Dengan digelarnya kompetisi rutin, maka para pemain akan lebih sering bertemu dengan “lawan” sebenarnya. Jika sejak dini seorang atlet sudah sering dihadapkan untuk mengatasi tekanan lawan, maka kemampuan untuk mengalahkan imajinasi tentang lawannya akan semakin mudah. Menurut FIFA, seorang pemain usia dini seharusnya menghadapi minimal 30 pertandingan resmi dalam setahun. Salah satu tujuannya tentu saja untuk membiasakan para pemain.
Selain cara-cara yang berkaitan dengan proses latihan, perlu juga diberikan penanganan-penanganan yang bersifat pribadi. Ini adalah tugas dari seorang konsultan psikologi atau psikologi olahraga untuk membuat sebuah bentuk penanganan untuk mengurangi tingkat kecemasan atlet dan untuk menyiapkan mental atlet dalam menghadapi pertandingan penting. Salah satunya adalah dengan imagery training.
Para atlet diajak untuk berlatih “membayangkan” situasi-situasi yang akan dihadapi di lapangan. Tujuannya adalah memberi gambaran awal tentang situasi dan kondisi yang akan dihadapi. Banyak penelitian telah membuktikan efektifitas imagery traingin ini dalam mengurangi kecemasan pemain (Yukelson, 2007)s.
Secara individual, para atlet juga harus membekali dirinya dengan keterampilan mental untuk mengurangi kecemasan yang timbul. Keterampilan-keterampilan tersebut berkaitan dengan keyakinan-keyakinan pribadi. Salah satu contohnya adalah dengan self talk. Dengan self talk, para atlet diajak untuk mengurai kemampuannya sendiri dengan lebih objektif beserta solusi-solusi atas kekurangan-kekurangannya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para atlet dalam rangka mengurangi kecemasan yang ditimbulkan oleh tekanan pertandingan, yakni:
· Membuat perpektif yang benar; bertanding dalam sebuah cabang olahraga bukanlah masalah hidup atau mati. Dengan demikian, beban akan lebih ringan. Bukan berarti hal ini menganggap remeh sebuah pertandingan, namun sekedar meletakkan permasalahan dengan lebih objektif.
· Jangan takut untuk membuat kesalahan. Perasaan takut membuat kesalahan memberi kontribusi yang cukup besar munculnya kecemasan. Dengan menganggap bahwa tidak semua orang bisa sukses setiap waktu bisa meringankan beban. Bahkan seorang Zinedine Zidane pun melakukan kesalahan yang fatal.
· Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Dengan berlatih keras dan dengan metode yang benar, maka semua halangan bisa dengan mudah dikalahkan.
· Berkonsentrasi tinggi. Selama pertandingan berlangsung, hilangkan persoalan-persoalan yang tidak berkaitan. Dengan berkonsentrasi pada apa yang sedang dihadapi, maka seorang pemain atau atlet akan lebih bisa berfikir rasional. Pikirkan juga apa yang sedang dilakukan, bukan semata pada hasil akhir.
semoga bermanfaat.......
LATIHAN KECEPATAN (PEMANASAN) 1
warming up ato biasa kita katakan pemanasan bukan hanya sebelum kita melakukan latihan....tapi dalam item latihan pun harus ada pemanasan....ni saya kasih contoh untuk latihan bulan pertama ketika fokus di kecepatan, sebaiknya melalui tahap-tahap dari ringan menuju keberat...dari wallrun (baca halaman terdahulu) trus bertahap ke latihan kecepatan (pemanasan) dan selanjutnya.....sabar ya?masi mencari ref lagi hehehehehe
LATIHAN DRILL KAKI 1
latihan atletik tahap pertama yang satu ini sebenarnya sama saja tp bisa buat referensi aja..........
LATIHAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN KAKI
latihan ini berguna sekali untuk olahraga bola basket ataupun yang lainnya....memang olahraga yang paling penting itu adalah kekuatan kaki....dahulu...so latihlah kaki2 kalian dahulu OKE.....oya untuk alatnya uda saya kasih tau pada kiriman yang dulu......
selamat mencoba guys
POLA PENYERANGAN DALAM BOLA BASKET
- Set offens
- Fast break.
- Shuffele.
- double pivot offence.
- Give and go weave.
- Drive,driving
selamat mencoba...........
Selasa, 05 Januari 2010
CARA MENJADI PEMAIN INTI.......
2. Bermain Sebaik Mungkin
Tidak semua pemain bisa mencetak score, jadi lakukan saja yang terbaik yang bisa kamu berikan ke tim kamu. Jika kamu melakukan hal yang merugikan tim, maka kamu akan duduk di bangku cadangan. Misal, jika kamu adalah pemain yang jago dalam Rebound dan Defense, maka 2 hal itu sebaik mungkin. Lakukan apa yang bisa kamu lakukan, jangan lakukan yang tidak bisa kamu lakukan !!!. Saat kamu latihan, itu lah saat kamu bisa memperkuat keahlianmu, meskipun itu Cuma rebound dan defense.
3. Selalu “Rame” dan Kerja Keras
”Rame” selama bermain akan membuat teman-teman kamu selalu waspada dan pelatih akan memperhatikan itu.
Kerja keras akan sangat dibutuhkan oleh tim, seperti selalu mengejar bola dan disiplin dalam menjaga lawan
4. Jadilah Jenderal Tim
Menjadi Jenderal Tim bukan hal mudah. Sebagai Jenderal Tim, kamu bisa mengendalikan arah permainan tim. Beda dengan Kapten Tim adalah, Kapten Tim biasanya dipilih karena dia lebih “titis” ( Bahasa Jawanya) dalam memasukkan bola. Kalau Jenderal Tim, dia sangat berpengaruh dalam tim itu. Tanpa dia, maka tim itu akan berjalan kurang “greget”.
5. Bermainlah Good Defense
Jika mesin point tim lawan atau siapapun yang kamu jaga sulit dalam mencetak point, maka pelatih tidak akan melihat apakah kamu bisa dribble ataupun mencetak point. Kamu akan menjadi satu orang dari starter pelatih.
6. Selalu Block Out
Tim yang mempunyai pemain dengan Rebound bagus, baik itu offensive maupun defensive rebound, maka tim tersebut akan lebih punya peluang untuk memenangkan pertandingan. Rebound yang bagus selalu diawali dengan Block Out yang bagus pula.
7. Bull’s Eye Shooter
Shooting adalah cara kita mencetak point dalam suatu pertandingan. Jika kita bagus dalam mencetak point dengan shooting, maka kamu akan menjadi andalan pelatih dalam mencetak point untuk tim kamu.
8. Great Pass and Assist
Passing dan Assist yang bagus akan sangat membantu teman satu tim kamu dalam mencetak point. Dan pelatih sangat suka akan hal itu.
9. Perhatikan Instruksi Pelatih
Pelatih yang baik selalu memberikan instruksi kepada pemainnya setiap bertanding. Kapanpun kamu ada waktu, usahakan lihat ke pelatih, dan lakukan instruksi pelatih. Kamu boleh improve jika ada peluang yang memungkinkan. Pelatih sangat memperhatikan kepedulian kamu terhadap instruksinya.
10. Jadilah Teman Tim Yang Baik
Jika teman satu tim menyukai kamu, maka kamu akan bermain dengan lebih tenang. Hal ini akan membuat kamu lebih bagus dalam bermain, sehingga peluang untuk menang akan lebih besar. Pelatih akan melihat pemain yang bisa “konek” dengan pemain lainnya.
FERDY'S DRILL
Delapan pemain atau lebih dibagi merata dan menempati 4 sudut dari half court. Drill ini dapat dipraktekkan dengan satu bola, tetap akan lebih baik jika dilakukan dengan dua bola atau lebih. Contoh pada ilustrasi di bawah menunjukkan drill ferdy's menggunakan dua bola.
CIRI-CIRI PEMAIN SUPER
CIRI CIRI PEMAIN SUPER:
- Selalu melakukan defense dengan bagus, meskipun saat itu offense-nya sedang "off".
- Do hustles (lakukan desakan), berusaha sekuat tenaga merebut bola liar, melakukan box-out dan rebound.
- Mempunyai visi yang bagus, mampu mengamati keseluruhan lapangan, dan melakukan passing akurat ke teman yang mempunyai kesempatan lebih terbuka.
- Seorang ball-handler yang handal, melakukan turnover (kesalahan) se-minimal mungkin.(mending passing yang banyak)
- Bisa melakukan shooting dari luar (3 poin maksudnya)
- Bisa melakukan drive, "take it to the hoop". Tidak hanya bergantung pada shooting dari luar, atau kemampuan melakukan drive saja. Harus mampu melakukan keduanya dengan baik. Jika seorang pemain tidak bisa melakukan shooting dari luar, maka pemain defensive akan mencegah pemain tersebut melakukan drive. Sebaliknya, jika tidak bisa melakukan drive, pemain defensive akan melakukan penjagaan ketat yang akan mencegah pemain tersebut melakukan shooting dari luar. Tetapi, jika mampu menguasai keduanya, pemain defensive tidak bakal bisa mengunci pada kedua aspek tersebut.
- Selalu mencari kesempatan melakukan shooting. Tidak berhenti melakukan shooting hanya karena tidak berhasil memasukkan satu atau dua tembakan. Jika seorang pemain memulai pertandingan dengan "dingin", dia biasanya akan mulai panas dengan defense dengan baik, melakukan satu atau dua steal, dan memperoleh kesempatan lay-up mudah atau free throw. Kemudian shooting yang dilakukan akan mulai menghasilkan angka.
- Mampu mencetak angka lewat free throw
- Selalu menghindari foul trouble (kayak helmi, Uklik, Cokro, Haru, dll)
- Mempunyai kekuatan mental, mampu merasakan waktu-watku kritis dalam pertandingan dan mengangkat moral teman mainnya (terutama dalam melakakukan defense). Mau melakukan "hal sepele" yang dibutuhkan untuk memenangkan pertandingan, seperti melakukan passing ke teman yang lebih terbuka, melakukan screen yang sempurna, melakukan steal, dll. Tetap fokus, tidak mudah terpancing emosinya jika teman, lawan, atau ofisial pertandingan melakukan kesalahan. Bisa melupakan kesalahan dan tetap bermain dengan penuh semangat. Memahami situasi pertandingan, dan waktu.
- Menginspirasi dan memimpin teman-temannya melalui perbuatan, kerja keras di setiap latihan dan pertandingan. Pemain yang luar biasa bekerja lebih keras daripada pemain lainnya. Pemain luar tidak dilahirkan begitu saja, mereka menjadi luar biasa karena kerja keras dan dedikasi.
- Memahami konsep "tim" dan "keluarga". Diperlukan lebih dari sekedar kemampuan untuk menjadi tim juara. Sebuah tim harus mempunyai "chemistry", mempunyai tujuan bersama, dan saling menghormai, membantu, dan menyemangati antar komponen tim.
- Pemain luar biasa bersifat "coachable". Mampu mendengarkan dan bekerja sama dengan pelatih. Berani mencoba hal-hal baru dan selalu bersedia ketika pelatih membutuhkan seorang pemimpin, baik di dalam maupun di luar lapangan.(kayak Aldy Anwar ex playmaker SMANISDA)
Senin, 04 Januari 2010
ISTILAH DALAM LATIHAN BOLA BASKET
BASKET BALL is a game of habbit : Bola basket adalah permainan yang berladaskan kebiasaan
Team Work : Falsafah bola basket berlandaskan kerja sama
Footwork : Kemampuan Olah Kaki
Ballhandling : Kemampuan Olah Tangan
Defensive Stance : Posisi bertahan yang baik
Offensive Stance : Posisi penyerangan yang baik
Hassitation : Pergerakan menekan dari penyerang yang mempunyai irama tekan..mundur edikit ..maju lagi..
Fakes : Adalah gerakan tipuan dalam permainan bola basket.
Deny : Usaha menjaga lawan dari pemain bertahan Mantoman ,dimana jalur passingnya dimatikan
Pressure : Memberikan tekanan pada tim penyerang
Steal : Usaha mencuri bola dari pemain yang membawa bola
Figure Eight : Bentuk latihan Passing membentuk angka delapan
Fast Break : Serangan Cepat
Passing : Mengoper/Memberi Bola kepada Teman dalam Permainan Bola Basket
Drible : Mengiring Bola dalam Permainan Bola Basket
Shooting : Menembak untuk mendapatkan Skor /point dalam Permainan Bola Basket
POSISI PEMAIN
ini pengalaman saya waktu saya mengajak kekasih saya yang sekarang entah kemana dulu waktu saya sering mengajak dia ikut melihat pertandingan basket ia selalu tanya kepada saya tentang posisi pemain yang ada dilapangan da tugas seorang pemain hihihihi maklum bukan satu profesi sama saya..........akhirnya saya jelaskan dengan seksama meski saya tidak bisa menikmati pertandingan tersebut ya mungkin saya sangat sayang sama dia waktu itu......ini saya dedikasikan buat kekasih saya biar bermanfaat bagi orang lain.semoga ia tidak lupa waktu kita bersama.........
ini lah penjelasan (jeluntrungannya)
Posisi #5 – Center
“Sayang (prikitiw!), kamu liat tuh yang paling tinggi dan paling besar badannya gak tuh?” Saya tanya sambil menunjuk ke lapangan. Nah, dia itu yang tugasnya menjadi poros serangan dan pertahanan. Karena tinggi badannya itu dia diberi tanggung dan jawab untuk memastikan semua bola defensive rebound. Dia juga yang akan selalu diberi bola saat dia minta deket-deket bawah keranjang. “Ih enak juga tugas dia ya, sayang.. Masukin bolanya dari deket aja.” Celotehnya.
Daerah sekitar bawah keranjang di Bolabasket adalah salah satu daerah yang paling keras di olahraga. Tidak gampang bagi seorang Center untuk memasukkan bola walau sudah dekat. Dia akan di hajar (dorong, tekan, tarik dsb.) dulu baru dia bisa melenggang memasukkan bola.
Ini sebabnya badan bagian atas posisi ini harus mutlak kuat sekali kalau tidak tebal. Semua shoulder’s muscle group sebaiknya diukir seperti David Robinson (Spurs retired). Hingga memudahkan dia untuk mencetak 71 angka pada suatu game. Lebih sempurna lagi kuat dan tebal seperti O’neal (Cavaliers). Hingga memperbesar % field goal bagi regunya. Press tuh shoulder sampe bengkak!
Kelincahan pemain ini tertantang karena juga porsi tubuhnya itu. Pemain posisi ini cenderung lebih lambat dalam berlari. Makanya dia akan lebih banyak menjadi trailer pada serangan cepat. Cek transisi serangan Lakers, Gasol banyak assist ke Kobe dari 2nd break untuk alley oop dunk.
Karena posisinya yang kebanyakan dekat dengan keranjang, yang menjaga pemain ini selalu tidak akan membiarkan Center lain untuk mendapatkan bola. Kemungkinan besar Big man lawan akan mencetak angka kalau dia dapat bola dekat ring. Alhasil pergulatan berebut posisi akan selalu terjadi di bawah keranjang. Lagi-lagi otot berbicara menyatakan siapa yang lebih kuat dibawah basket.
“Kamu pasti jarang banget liat dia dribble kan?” Karena keterampilannya mengiring bola yang pas-pasan, jadi tugas membawa bola bukan tanggung jawab dia. Kalau dia yang bawa bola bisa esok lusa baru sampai ring lawan!
Sementara itu tidak kurang banyak juga Center yang ahli assist. Karena daerah bermainnya juga sangat menarik dan menghisap penjagaan lawan (memancing double bahkan tripple team). Hingga teman satu tim akan banyak terbuka di luar ataupun di sisi seberang.
Dari sisi tugas dan tanggung jawab pemain ini terlihat seperti baru belajar main basket. Kerja deket-deket ring, jarak tembak yang tidak jauh dari simpai, Tidak mengolah bola banyak-banyak dan sebagainya. Tiba-tiba..
“Sayur, eh.. Sayang, itu ada lagi yang besar tapi lebih lincah dan nembaknya dari daerah 3 angka tuh..” Cinta monyet gue ini nunjuk2 lapangan.
Posisi #4 – Power Forward
Nyet, eh.. Cinta, kalau pemain yang satu itu memang hampir sama dengan #5 tadi. Tapi dia lebih lincah lagi dan lebih lagi jago nembaknya. Jadi sama pelatihnya dia dikasih jarak tembak yang lebih keluar lagi, bahkan sampe ada yang bisa 3 angka tergantung keterampilan masing-masing.
Kekuatan otot dan tanggung jawab rebound beda-beda tifis dengan pemain Center. Dasar perbedaan hanya di keterampilan dan kelincahan bergeraknya. Hingga sejatinya pemain ini juga bisa di match-kan dengan menjaga pemain Center lawan. Modal besar dan tinggi yang 11-12 (gak jauh beda) membuat keuntungan tersendiri karena kecepatan pemain ini.
Entah karena slow twitch dan fast twitch di otot yang beda, pemain ini banyak juga yang sama tinggi dan besar dengan pemain Center. Tapi kelincahan dan kecepatannya sangat jauh dengan teman Center-nya.
“Jago passing dan dribble gak dia?” pacar berujar tanya. Hmm.. Kalau menggiring bola ya paling satu dua geduk udah menyerang kuat ke basket. Kalau enggak menyerang kuat ke simpai, pasti udah diminta lagi tuh bola sama temen-temennya. “let, koe dribble-dribble kalau gak penetrasi kuat menyerang ke dalam, BALIKIN SINI BOLANYA! Aku dulu sering bilang gitu ke wahyu alim almelet (pemainnya SMAMDA angkatan lawas).” Sedikit cerita sejarah ke pacar, lazim kan..
Posisi #3 – Small Forward
Lazimnya juga pemain yang bermain di posisi ini mempunyai badan yang paling atletis. Berlari mengisi jalur pada serangan cepat dan menyelesaikannya dengan kuat. Mencetak angka dari hampir mana saja di lapangan basket. Pokoknya pemain basket bangetlah dia ini. Shooting jago, dribble bisa juga, daya jelajah sampai Merauke! Jadi tinggal pelatihnya saja mau dia fokus dimana tugas dan tanggung jawabnya.
Kelemahan posisi ini biasanya lebih ke ego pemainnya. Karena bakat dia, posisi ini sering terlalu bernapsu untuk mencetak angka atau juga terlalu ingin berbuat banyak dengan bola ditangannya.
Memang juga kebanyakan pelatih mau bola ditangannya. Kemampuan passing dan menggiring bola menjadikan dia mencipta banyak kemungkinan positifnya daripada negatifnya. Kalau tidak mencetak angka, dia bisa melakukan umpan yang matang buat teman satu regunya. “EH! Itu lucu banget tuh yang kecil, lari-lari tau-tau udah nembak aja dia.” Sambil tertawa kecil, sayang-cantik-elok-rupawan lawaskoe bertepuk tangan.
Posisi #2 – Shooting Guard
Nah kalau yang abis masukin bola itu emang kerjaannya lebih banyak nih. Cepat dan lagi lincah! Tapi dia fokus ke shooting, dan umumnya penembak terbaik memang bermain di posisi ini. Kemampuan dribbling yang baik membuat dia menjadi pilihan kedua buat membawa bola dan memimpin serangan cepat.
Masuk menusuk ke dalam untuk mencetak angka dalam transisi serangan ataupun juga saat set (penjagaan lawan sudah siap 5 orang) . Dish ke box A dan B (kiri-kanan low post) sering dia lakukan karena big man lawan akan berotasi mengambil jaga pemain ini. Open teman big-nya, dish! Untuk bertahan? Udah jadi jaminan mutu kalau kecepatan dan kelincahan menjadi modal dalam penjagaan. Salah satu penjaga terbaik di tim biasanya seorang guard.
Tembakan 3 angka menjadi makanan posisi ini di lapangan. Pernah saya saksikan ada shooting guard lokal kita yang memasukan 10 3pt dari 11 kali percobaan. Saya pikir (mungkin saya salah) ini masih menjadi rekor nasional sampai sekarang. Mengingat ini, menarik sekali bagaimana tim dia menopang dan mendukung dia hingga bisa melakukan attempt sebanyak itu dari luar garis 3 angka. Pelatihnya yang set itu atau memang point guard timnya yang selalu membuka peluang buat shooting guard yang lagi panas saat itu.
Dasarnya emang bukan anak basket, “Point guard nama pelatihnya ya, sayang?” Cewek gue mulai gak asik pertanyaannya. Gue tau kalau dia tau istilah point guard, karena udah pernah kita bahas sedikit sebelumnya. Basa dan basi aja dia nanya gitu, emang dia terlihat mulai bosen sih.. :s
Posisi #1 – Point Guard
Pada sebuah tim basket yang baru beranjak naik, posisi ini sangat-sangat penting. Karena pemain posisi ini dari aspek keterampilan dan pengetahuan tentang Bolabasket sangat akan membantu pelatih dalam menyalurkan sistem main yang si pelatih percaya.
Kepemimpinan seorang point adalah mutlak, ini akan ditunjang dengan skill si pemain ini. Agak sulit memang kalau sebuah tim basket dipimpin oleh pemain point guard yang pas-pasan. Begitu dia mencoba membahas sesuatu tentang big man di timnya, hentak semua pemain dalam tim akan berkata’ “Bawa bola kedepan aja koe gak becus,koe mau ngatur kita main basket, lagi!”
Atau saat pemain ini ngomong mengingatkan untuk semua temannya supaya sprint balik bertahan . “Turn over mu sekarung gitu! Apa bedanya dengan kita gak pada balik jaga?”
Pemain posisi ini sungguh sangat lebih basket dari posisi #3 (umumnya) di lapangan. Hanya bakat alamiah saja yang membedakannya seperti tinggi badan dan besarnya. Shooting, passing, menjaga dan membuat angka. Semua menjadi tugasnya dengan satu kelebihan lain. Posisi ini adalah kepanjangan tangan pelatih dilapangan. Jadi pengetahuannya tentang game dan alur permainan yang sedang terjadi mesti pada halaman yang sama dengan pelatihnya.
Bukan berarti dia tidak mencetak angka. Saya tidak percaya dengan pass first shooting later. Layani teman dulu dengan memberikan umpan-umpan matang baru point guard bisa menciptakan angka. Basi tau! Hehe.. John Stockton salah satu leader assist sepanjang sejarah, coba periksa rataan angka yang dia toreh sepanjang karirnya. Buanyaaak! Steve Nash?
itulah kisah cinta ku yang tak terlupakan bersama kekasihku........I LOVE U........forever
TUJUAN SASARAN PELATIH
Setelah kita bentuk tujuan pemain sebagai individu atau tim, kita juga harus melihat diri kita sendiri. Apa yang kita mau capai melalui kepelatihan? Bagi saya target pribadi saya adalah untuk memberikan yang terbaik bagi tim dan juga untuk mempersiapkan tim sebaik mungkin.
Saya berhutang itu kepada organisasi dan masyarakat sebagai pelatih. Dari sudut pandang profesi kita, kita mau pemain kita bekerja sebaik mungkin untuk menjadi yang terbaik. Kita perlu untuk terus menambahkan pengetahuan kita melalui:
· Membaca sebanyak-banyaknya buku.
· Menghadiri seminar/penataran dsb.
· Secara sukarela bertukar informasi dengan sesama pelatih.
· Bertanya pada orang yang tepat.
Bertahun-tahun saya lihat dan temui, bahwa Bolabasket dipenuhi dengan orang-orang yang ramah, dan pelatih-pelatih pada jenjang apa saja mau dengan senang hati berbagi pengalaman mereka. Entah anda mendengarkan atau anda yang berbicara, kita akan menjadi pelatih yang lebih baik lagi dengan cara mendiskusikan olahraga yang hebat ini dengan lawan bicara yang bijaksana dan berpengalaman. Semua yang diatas inilah landasan kita, atau setidaknya landasan saya.
SATU USAHA UNTUK MENANG
Seorang kolumnis olahraga pernah menulis, “bukan kalah atau menang, tapi bagaimana kamu memainkan pertandingan itu.” Perkataan ini banyak benarnya. Itulah sebabnya saya tidak pernah mengatakan sebelum bertanding, “ Ayo kita ambil gim ini dan memenangkannya.
Kalau kita ingat-ingat lagi sebuah pertandingan yang sudah lampau dan sadar bahwa kita sudah melakukan yang terbaik yang kita bisa. Saat itulah kita tahu kita sudah berusaha untuk menang. Hanya itu yang bisa diharapkan seorang pelatih dari pemainnya, asistennya dan dirinya sendiri. Yang harus dihindari dari seorang pelatih adalah, melihat sukses tidaknya sebuah program dari kalah menangnya saja.
Banyak orang tahu saya gagal mengawinkan gelar turnamen dan kompetisi. Tapi saya tahu pemain-pemain tim SMANISDA kali ini adalah pemenang yang sesungguhnya. Mereka telah memberikan materi, darah, keringat dan tangis mereka di tahun terakhir saya di SMANISDA. Mereka mau berusaha untuk menang.
BERLATIH SAAT KITA BERMAIN
MENIKMATI PERMAINAN
Pada saat saya katakan bahwa mereka harus bisa menikmati game saya selalu coba untuk mengingatkan bahwa Bolabasket hanyalah sebuah permainan, dan bahwa alasan utama mereka berpartisipasi dalam pertandingan ini adalah untuk merasakan kegembiraan pada saat memainkannya.
Namun meraka tak akan dapat menikmati permainan kalau mereka takut kalah, atau berperasaan harus menang bagaimanapun juga. Saya mau pemain saya selalu ingat: bolabasket hanyalah permainan, sudah seharusnya menyenangkan, dan kita dapat bersenang-senang disaat kita bermain semangat dan cerdik. Sangat nikmat!
MAIN CERDIK
Dengan menekankan permainan cerdik, saya coba supaya setiap pemain bermain dalam serangan tim yang sudah kita latih bersama. Dan juga untuk bermain pada batasan fisik mereka. Untuk saya inilah bagian dari bermain cerdik. Sebagai peraturan dasar, saya tidak mau ada penemu-penemu (pengarang bebas) atau artis di lapangan. Saya katakan pada pemain hanya untuk melakukan permainan dasar saja dan biarkan kesemuanya mengalir.
Saya menggunakan istilah “Kalau”. Kalau situasinya begini, kita akan menyesuaikan dan kalau situasinya begitu juga akan kita sesuaikan. Di LOC main Basket sama dengan main “Kalau”. Jika tim sudah bermain dalam serangan tim dan pada batasan fisiknya, maka anda sudah punya tim yang bermain dengan cerdik.
MAIN SEMANGAT/KERAS
Ketika saya katakan pada pemain untuk main semangat, saya katakan untuk memberikan segala yang perlu setiap detik di lapangan. Kalau mereka tidak memberi 100% dari mereka, dan berarti mereka tidak mengeluarkan semua kemampuan mereka. Anda tidak bisa mencapai potensi anda tanpa memberi usaha maksimal pada segala sesuatu yang anda lakukan.
Saya selalu bilang bahwa lebih memuaskan Coca-cola botol 1 liter yang penuh daripada botol Coca-cola 1,5 liter yang hanya setengah.
TUJUAN DAN SASARAN PEMAIN
Setelah pemain anda sudah menentukan prioritas mereka dan sudah dapat ide kemana arah dan tujuan, dan anda harus menentukan tujuan untuk tim anda. Sasaran dari tim kita sangat sederhana dan tidak pernah berubah.
· Kita akan bermain semangat.
· Kita akan bermain cerdik.
· Menikmati permainan kita.
Pendekatan sebuah tim pada gim akan membawa perbedaan yang sangat mencolok. Sebuah tim dapat masuk ke lapangan dengan tiga cara pandang: Tim A masuk ke lapangan dengan pandangan harus menang dengan cara apapun, yang akan menciptakan tekanan yang sangat berat bagi pemain. Tim seperti ini akan bermain jauh dari kemampuan sesungguhnya. Tim B memasuki pertandingan dengan ketakutan akan kalah. Oleh sebab itu tim ini akan bermain lebih cenderung supaya tidak kalah dari pada menampilkan permainan terbaik mereka.
Ini juga sikap yang tidak sehat yang akan membuat pemain tidak tampil pada atau tidak menampilkan potensi yang sesungguhnya. Tim C masuk lapangan dengan sikap yang saya tekankan: main semangat, main cerdik dan menikmati permainan.
Ini adalah pendekatan yang terbaik karena akan mengangkat usaha maksimal dari semua anggota tim, disamping juga mempersilahkan mereka menikmati tegangnya pertandingan Dalam situasi ini pemain tidak terbebani dengan kemenangan dengan segala cara, juga tidak takut akan kalah sebelum bertanding.
TUJUAN DAN SASARAN PEMAIN
Pekerjaan dasar seorang pelatih adalah membantu pemain untuk menentukan urutan prioritas dalam hidup. Di LOC saya selalu menekankan empat hal penting secara urut.
1. Tuhan
2. Keluarga
3. Sekolah
4. Bolabasket
Segala sesuatu yang lain harus sesudah yang diatas ini. Prioritas-prioritas ini merupakan bagian dari falsafah melatih saya yang tidak berubah selama ini. Pemain yang punya urutan prioritas seperti yang diatas ini akan lebih maju dibanding dengan pemain yang punya keterampilan sama tapi tidak punya prioritas ini.
Beri saya selusin pemain dengan prioritas ini tanpa mementingkan jenjang keterampilan, saya akan sangat senang karena saya tahu tim ini akan maju. Berikan contoh dalam menentukan prioritas hidup. Pemain akan sangat memerlukan petunjuk dari pelatihnya.
Jumat, 01 Januari 2010
latihan footwork
latihan ini berguna untuk kecepatan kaki. sebelum mulai latihan basket dasar sebaiknya latihan atletik dulu, memang diperlukan kesabaran dalam latihan ini....jangan bosen-bosen untuk mengapai impian oke.....
latihan akselerasi
masi kepotong potong sich tapi lumayan buat referensi aja biar ga jenuh latihannya oke......
Cari Blog Ini
Blogger Tips...
About Me
- Pojok Sidoarjo BasketBall
- Prestasi yang pernah saya raih dalam membesut sebuah tim : Juara 1 DBL 2006 (SMAN 1 Sidoarjo) CBC Puri cup Juara 3 (SMA ANTARTIKA Sidoarjo Co) Liga Songo Juara 3 (SMAN 1 Sidoarjo) SMADA CUP juara 2 (SMAN 1 Sidoarjo) SMA 15 Cup Juara 1 (SMAN 1 Sidoarjo) POPDA SIDOARJO Juara 1 RAYON D(2006) CBC Puri CUP Juara 2 (SMAN 3 Sidoarjo Ce)2007 CBC Puri CUP juara 1 (SMAN 3 Sidoarjo ce)2008 POPDA SIDOARJO Juara 1 (2008) POPWIL Juara 1 (2008) POPNAS 4 besar 2009 PORPROV JATIM 2009 Semifinal
Arsip Blog
-
▼
2010
(24)
-
▼
Januari
(24)
- LATIHAN KECEPATAN (PEMANASAN) 2
- Cemas Bikin Lemas: Menghadapi Kecemasan dengan Leb...
- LATIHAN KECEPATAN (PEMANASAN) 1
- LATIHAN DRILL KAKI 1
- LATIHAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN KAKI
- POLA PENYERANGAN DALAM BOLA BASKET
- CARA MENJADI PEMAIN INTI.......
- FERDY'S DRILL
- CIRI-CIRI PEMAIN SUPER
- ISTILAH DALAM LATIHAN BOLA BASKET
- POSISI PEMAIN
- TUJUAN SASARAN PELATIH
- SATU USAHA UNTUK MENANG
- BERLATIH SAAT KITA BERMAIN
- MENIKMATI PERMAINAN
- MAIN CERDIK
- MAIN SEMANGAT/KERAS
- TUJUAN DAN SASARAN PEMAIN
- TUJUAN DAN SASARAN PEMAIN
- TUJUAN DAN SASARAN PEMAIN
- ya meskipun ini buat football america tp ga ada sa...
- latihan footwork
- latihan akselerasi
- atletik abillity
-
▼
Januari
(24)